Tuesday, 20 August 2013

Pengalaman Odontektomi (Operasi) Gigi Bungsu


Udah lama ga posting di blog ini, kebetulan lagi ada waktu luang (baca: nungguin beberapa jam dulu buat minum obat, karena dengan konyolnya saya malah minum susu sebelum minum obat dari dokter) akhirnya saya sempatin buat bikin postingan baru disini.

Seperti yang pernah saya tulis di postingan sebelumnya, saya merasa kalo rahang bawah saya dibagian belakang kerasa sakit kalo mengunyah makanan, dan ternyata setelah diperiksa ke dentist, ternyata kedua gigi bungsu (third molar) saya bagian bawah tumbuhnya impacted, atau simpelnya gigi tersebut gagal tumbuh dengan normal, karena rahang tidak cukup untuk ditumbuhi gigi tambahan, sehingga gigi akhirnya tumbuh miring ke arah second molar saya. Ini yang bikin saya ngerasa kadang-kadang sakit kalo mengunyah makanan.

Struktur normal gigi permanent dengan jumlah 32


Hasil Panoramic Rontgen saya, keliatan third molar bawah kiri-kanan tumbuh ke samping

Sebenarnya waktu pertama kali saya consul ke dokter gigi dan dirontgen awal bulan Maret, saya udah disarankan untuk dioperasi, tapi berhubung lagi padat-padatnya kuliah, dan berhubung saya anak rantau, jadi akhirnya saya mutusin untuk menunda operasi sampai saya pulang liburan semester. Selain dokter giginya bilang paling efek sampingnya saya bakal sering pusing, dan bakal terus ngerasain nyeri sampai giginya diangkat, saya masih harus izin dulu ke papa (yang sebelum saya nanya aja jawabannya udah jelas banget ga bakal disuruh operasi saat itu juga, karena parno kalo operasi sendirian dan lebih takut lagi kalo saya ngalamin efek dari post-surgery tanpa ditemenin orangtua.)

Jadi, akhirnya gigi yang impaksi ini baru diangkat hari Jumat yang lalu, berhubung saya ngotot ga mau operasi waktu puasa, karena ga mau ngerasain sakitnya pas puasa (ya, alasannya silly banget kok, saya tau) dan lagi dokter gigi di kota saya bukanya lama, karena rata-rata pada mudik lebaran.
Curiosity killed the cat.... too bad the cat is me. Gara-gara saya googling masalah odontektomi, saya udah parno duluan setelah baca postingan orang-orang yang udah pernah odontek bahkan sebelum saya operasi. Tapi berhubung sakitnya makin parah (sebelumnya cuma sakit sesekali, sekarang tiap hari pasti sakit terus kalo lagi makan) finally saya memutuskan untuk dioperasi.

Setelah sehari sebelumnya control, dan diberi obat pra operasi, akhirnya hari Jumat malam saya datang lagi ke dentistnya, setelah nunggu sekitar 30 menit, saya dipanggil untuk masuk ke dalam. Dentistnya ngobrol sama papa saya sebentar, sampai ibu dentistnya bilang "Sudah siap, nak?" akhirnya pertanyaan yang sebenarnya muncul juga, dan saya mengangguk sambil menuju ke kursi operasi.

Hal pertama yang dilakukan oleh dokternya adalah menyiapkan peralatan operasi, dan alat bius. Sebelum dibius, saya ditanyain gigi mana yang mau diangkat lebih dulu, karena pertimbangan saya bakal mengikuti lomba debate kurang dari 2 minggu lagi setelah saya operasi makanya dokter saya nyaranin untuk diangkat satu saja dulu, karena takut belum pulih sepenuhnya. Masa iya kan saya debate sambil nahan gusi yang sakit dua-duanya pasca operasi. Akhirnya saya secara gambling memilih mencabut gigi sebelah kiri duluan.

Setelah itu saya disuruh buka mulut, sambil dibilangin kalo harus tahan, karena bakal disuntik bius sedikit, (yang ga begitu masalah juga, karena saya ga takut sama jarum suntik) dan ga beberapa lama setelah disuntik mulut saya pun mulai kerasa kebas. Saya disuruh tunggu beberapa menit dulu, sebelum akhirnya disuntik sekali lagi sebelum operasi dimulai. Saya ga tau pasti sih apa aja proses selama operasi, yang saya ingat pastinya ada proses insisi, selebihnya ga bisa lihat dengan jelas, dan ada proses dimana gigi impaksi saya dipukul beberapa kali dengan palu, sampai dokternya bilang "Alhamdulillah..." dan ga beberapa lama saya ngeliat gigi yang impaksi itu sudah berhasil diangkat.

Setelah giginya berhasil diangkat, akhirnya tahap terakhir dimulai, lokasi gigi yang diangkat itu lalu dijahit pake benang yang warnanya hitam oleh dentistnya, karena efek bius saya ga ngerasa sakit sama sekali, cuma ya rada ngilu juga waktu benangnya kena bibir. Untung benangnya ga tajam kaya benang gelasan buat main layangan, bisa-bisa yang ada abis operasi gigi lanjut operasi bibir deh jadinya.

Proses penjahitan sudah, terakhir ibu dokter meletakkan gauze ke bagian bekas jahitan terus disuruh gigit itu gauzenya, dan voila selesai sudah operasinya, operasinya berlangsung cepat, karena proses pengangkatan giginya juga cepat.

Setelah menuliskan resep obat, dan memberitahu pantangan-pantangan setelah operasi, akhirnya saya dan papa pulang, tapi sebelum itu kita nyari makanan yang lembut buat saya, karena disaranin untuk makan yang lembut dulu setelah operasi. Selama di jalan pulang saya belum ngerasain sakit sama sekali karena faktor efek biusnya yang masih ada, tapi sampai di rumah mulai deh kerasa sakitnya karena efek bius udah mulai hilang. Saya paksain makan dulu biar bisa minum obat, dan untungnya bisa. Sebelum tidur, saya kompresin sama ice pack biar sakitnya ga begitu kerasa, dan Thank God saya bisa tidur dengan nyaman malam itu.

Hari kedua, Sabtunya, seperti biasa sakitnya kerasa lagi, dan tetap saya kompresin dengan ice pack biar ga begitu sakit, sambil obatnya tetap diminum. Karena saya disaranin untuk minum-minuman yang dingin untuk membantu percepatan recovery, Papa saya sampe borong jus, jelly, dan susu yang banyak banget buat saya, woot! (Sayangnya ga ada yogurt - one of my favorite beverages, karena papa takut ntar asamnya ngaruh bikin ngilu gigi impaksi yang satunya lagi).

Hal yang paling menyebalkan setelah odontektomi adalah saya ga boleh makan-makanan yang keras dulu, jadi saya cuma mengonsumsi soft foods semacam bubur, oatmeal, jelly, etc. Masalahnya, saya jarang banget bisa makan bubur nasi, kalopun mau itu tergantung mood dan niat saya aja. Demi minum obat biar cepet sembuh, akhirnya saya paksain untuk makan bubur nasi yang akhirnya abis juga setengah porsi dalam waktu hampir 2 jam, itupun makannya sambil dikit-dikit diliatin sama papa. (Mau ngomelin kayaknya pada ga tega sama saya, ya akhirnya cuma bisa "diawasin" aja anaknya satu ini biar mau makan bubur). FYI makan bubur yang selembut itu aja sakitnya kebangetan, mau ngunyah disisi sebelah yang ga dioperasi juga tetap kerasa sakit, karena yang disebelah kirinya juga otomatis ikutan gerak, jadi kadang kalo ga tahan buburnya langsung saya telan aja ga pake dikunya lagi. *crying miserably*

Hari Minggu kebetulan saya diajak hang out sama teman-teman sekalian refreshing abis operasi (jangan tanya saya apa hubungannya), berhubung sakitnya ga separah awal hari pertama operasi, akhirnya saya diizinkan sama papa untuk pergi, asalkan obatnya ga lupa dibawa dan tetap diminum sesuai jadwal. Di mobil, teman-teman pada kepo masalah odontektomi ini, jadilah sepanjang perjalanan saya ngejelasin ke mereka prosesnya odontektomi diapain aja, etc. Setelah jalan-jalan ke beberapa tempat, akhirnya pada kelaparan dan pengen nyari makan semua. Masalahnya karena ada saya, jadi mereka sampe debat dulu nyari lokasi restaurant yang ada menu soft foods-nya (jadi terharu sendiri...) Berhubung saya udah makan baby porridge bubur nasi sebelum pergi, jadi akhirnya saya menengahi debat yang masih belum selesai juga dan bilang kalo saya bakal minum jus aja. Mungkin karena faktor lagi having fun, atau apa, jadi hari itu saya ga ngerasa sakit sama sekali, yah ada sih sakit, tapi ga begitu kerasa banget.

Dan hari ini, saya baru ingat kalau sehari setelah operasi harusnya saya balik control lagi, tapi berhubung sehari setelah operasi itu 17 Agustus, dokternya ga buka praktek, akhirnya saya bilang ke papa kalau controlnya besok saja, lagian obat yang diresepkan juga baru habis hari Selasa besok. Sialnya, hari ini tiba-tiba aja muncul sariawan di bagian kiri mulut saya, entah karena faktor jahitan atau apa, jadi kerasa ga enak banget, bahkan untuk makan sebelum minum obat aja saya sampai mau minum jus aja, ga mau makan, soalnya sakit kalo kena sariawan. *crying miserably part 2*

Well, kayaknya udah waktunya saya buat minum obat lagi dan istirahat, semoga sariawan ini bisa sembuh secepatnya biar saya bisa tenang makan bubur nasi lagi kayak biasanya, walaupun yucky, at least bisa ngasih nutrisi selama saya masih dalam masa soft-food diet ini. Dan yang pasti, semoga sakit pasca-odontektominya cepet hilang biar makannya ga kaya anak bayi lagi.

Sincerely,
M

Saturday, 8 June 2013

Another blahblah...


Happy Saturday everyone!
I'm not in a good condition actually, I'm having flu and cough, even worse I'm losing my voice since Thursday.
Thank God, I have long weekend, and also a week off from university next week for final test preparation.
So I have a lot of time to recover myself before final test this June 18th-26th.
I'm terribly nervous about my final tests tough, I'm worry I couldn't do my best answering those tests, duh.


Talking about end of semester which is approaching soon, it means that I'm going back home in less than a month, yay!
It has been 5 months since I came back home, really miss my family there.
I already decided not to join short-course this semester, so I could do fasting this upcoming Ramadhan with my family, instead of having to fast alone.
Besides, I'm going to have operation to get rid off 2 of my impacted lower pre-molars, so yes, I need days off to be recovered after that, therefore I choose not to take that short-course.

Anyway, after 3 days full of debates in NUDC's Kopertis IV selection, my friend and I finally proceeded to represent West Java to this year NUDC. We are 1/8 semi-finalists who proceeded to national. Too bad that the competition date hasn't been announced yet, but considering that it won't be held in June (as it usually held in previous years) and Moslems are going to perform Ramadhan fasting for a month, so it might gonna be held right after Eid al-Fitr I guess. I'm really excited (yet nervous) about this competition, but I'll try my best there for sure.

On another note, I just bought a 1 terabyte external hard drive, which after a few days to finally decided whether I'm gonna buy it or not (considering that it's somewhat pricey for university student like me, but I need it to keep a lot of data which already overwhelming my laptop's storage - poor laptop).
So there you go, I bought it still. It's a red (I'd go with white one at first, but it's only made for 500 gigabyte hard drive, so I chose the red one) WD My Passport which actually doesn't really look like a passport, considering that it's way thicker than a passport.

At first I thought the red one also has dotted pattern on its front cover just like the black and white one, 
but that's okay, I still fancy the colour tough.

Finally unpacked, it's thick, luckily it's not that heavy.

I already filled this baby with some movies, so I could enjoy my recovery time, while watching movies, and not gonna die of boredom because of it. <3 p="">

Well, I've talked a lot... Time for me to take a rest (again) while enjoying some movies and listening to my favourite bands and singers.
(Currently re-in love with Franz Ferdinand, already heard their songs preview for their upcoming album, and I'm pretty sure it's gonna be huge. Already in love with the song "Right Thoughts, Right Words, Right Actions" - which is going to be their first hit single from this upcoming album!)

Catch y'all later, enjoy your weekend!
Sincerely,
M

Wednesday, 1 May 2013

Perbedaan Guarantee dan Warranty



Anda, selaku pelanggan, memiliki peran untuk menciptakan fungsi pasar yang lebih baik. Dengan melakukan spesifikasi apa yang anda inginkan sebagai pembeli yang memiliki informasi yang baik, anda memaksa bisnis untuk menyediakan standar barang dan servis yang tinggi. Jadi, akan sangat penting bagi anda untuk memahami istilah seperti warranty dan guarantee. Kamus memperlakukan kedua kata ini sebagai sinonim. Namun, kedua kata tersebut memiliki perbedaan dalam istilah pemasaran.

Berikut saya akan menjelaskan perbedaan antara guarantee dan warranty.

Guarantee adalah bentuk janji dari produsen produk kepada pelanggan. Menurut perjanjian ini, jika sebuah produk tidak bekerja sesuai standar seperti yang diklaim oleh produsen, maka pelanggan dapat mengklaim pengembalian uang terhadap produk tersebut, atau produk tersebut dapat diganti dengan produk yang baru. Guarantee sebuah produk berlaku pada periode waktu yang telah ditetapkan.
Misalnya jika anda membeli sepasang sepatu yang dijamin tahan terhadap kerusakan selama satu tahun,  dan ternyata sepatu tersebut aus (tanpa kerusakan yang disengaja) sebelum jangka waktu tersebut, maka anda dapat mengklaim pengembalian uang atau penggantian produk dari produsen sepatu tersebut. Guarantee bersifat cuma-cuma, and setiap produsen secara hukum terikat terhadapnya.

Warranty adalah sebuah kontrak antara produsen dan pelanggan. Produk akan menyesuaikan diri dengan standar yang ada dalam jangka waktu tertentu, dan jika produk tersebut gagal untuk menyesuaikan diri, maka produsen akan memperbaiki produk tersebut, atau mengganti bagian-bagian dari produk, namun tidak memberikan uang kembali atau mengganti produk tersebut secara keseluruhan. Misalnya, jika anda membeli sebuah mobil yang memiliki warranty satu tahun, maka jika terjadi kerusakan pada mobil anda sebelum satu tahun, mobil anda akan diperbaiki atau bagian mobil anda yang rusak umumnya akan diperbaiki, atau diganti secara gratis oleh produsen, tetapi anda tidak akan mendapatkan uang kembali atau sebuah mobil baru sebagai ganti mobil yang lama.
Warrant mungkin tidak selalu gratis, anda mungkin harus membayar sejumlah uang untuk itu.

Selain perbedaan diatas ada beberapa hal lagi yang membedakan antara guarantee dan warranty yaitu :
  1. Guarantee selalu tidak dibebankan pada harga jual barang/jasa karena diberikan oleh pabrikan. Sementara Warranty umumnya telah dibebankan pada harga jual. Semakin lama masa warranty maka harga barang juga akan semakin tinggi karena boleh dibilang warranty dijadikan indikator tingginya kualitas barang.
  2. Tidak seperti Guarantee yang diberikan oleh produsen/pabrikan, warranty biasanya disediakan oleh penjual retail atau distributor. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa guarantee adalah bentuk tanggung jawab produsen terhadap produk yang mereka jual namun tidak memenuhi standar, dan akan digantikan dengan produk baru atau dengan pengembalian uang. Sementara warranty adalah bentuk tanggung jawab produsen dimana ketika terjadi kerusakan pada produk yang dijual dalam rentang waktu tertentu, maka produsen akan mengganti bagian yang rusak pada produk, tanpa mengganti produk secara keseluruhan ataupun mengembalikan uang pembelian pelanggan.

Sumber:
http://samsulramli.wordpress.com/2013/02/16/guarantee-versus-warranty/
http://www.indiastudychannel.com/experts/28737-What-difference-between-Guarantee-Warranty.aspx

Wednesday, 13 March 2013

Ide Brand Activation Produk / Brand Activation Ideas for A Product


Mungkin diantara kita masih banyak yang belum pernah mendengar tentang brand activation, atau mungkin anda pernah mendengar istilah ini, namun tidak mengetahui definisi dari brand activation itu sendiri. Saya pribadi juga baru pertama kali mendengar istilah ini ketika mengikuti mata kuliah Marketing Management yang diajarkan oleh dosen saya, pak Jurry. Karena itu, saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan brand activation.

Brand Activation adalah salah satu bentuk promosi sebuah brand atau sebuah merek yang mendekatkan brand dengan penggunanya melalui berbagai aktivitas yang menarik perhatian konsumen. Jika selama ini bentuk promosi suatu brand biasanya didominasi oleh iklan, baik itu iklan di media cetak, televisi, radio, dan sebagainya. Saat ini, bisa dibilang brand activation sudah mulai lebih banyak diminati oleh banyak perusahaan sebagai bentuk promosi terhadap brand yang mereka miliki.

Beberapa keunggulan brand activation adalah adanya interaksi langsung antara brand dengan konsumen.
Hal ini tentu akan membuat hubungan konsumen terhadap brand menjadi semakin erat.
Ketika hubungan sudah semakin erat maka konsumen akan dengan senang hati membeli produk dan mempromosikan produk suatu brand kepada orang lain, sebagai bentuk loyalitas mereka terhadap brand tersebut.

Ada 5 unsur utama dalam menjalankan strategi Brand Activation, yakni STPDB.
Berikut saya akan memberikan sedikit penjelasan tentang STPDB.
  • Segmenting : Proses membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik serupa dari perilaku pelanggan, dan kemudian menentukan segmen-segmen mana yang mau kita layani. Segmenting biasanya dibagi berdasarkan demografis, geografis, psikografis, dan behavioural.
  • Targeting : Targeting adalah proses pemilihan segmen pasar yang tepat untuk produk yang kita tawarkan. Sebelum melakukan proses targeting, kita harus terlebih dahulu menentukan segmentasi pasar dari produk yang kita tawarkan.
  • Positioning : Proses penempatan keberadaan dan image suatu produk di mata konsumen, dan menciptakan sebuah gambaran sebuah produk dalam mindset konsumen.
  • Differentiating : Usaha untuk menawarkan sesuatu yang berbeda yang terdapat di dalam suatu produk, dan tidak terdapat dalam produk pesaing lainnya.
  • Branding : Branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand dari produk mereka. Branding bisa dilakukan oleh perusahaan yang baru merilis produk mereka sebagai usah mengenalkan brand produk mereka. Perusahaan yang telah dikenal oleh konsumen, namun masih harus meningkatkan brand mereka. Serta perusahaan yang memiliki brand yang sudah dikenal luas oleh konsumen, namun berupaya untuk mempertahankan eksistensi brand yang mereka miliki dalam rangka meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk mereka.
Berdasarkan definisi, konsep, dan strategi dalam menjalankan brand activation diatas, saya akan mencoba untuk memberikan sebuah contoh brand activation terhadap suatu produk. Harap dicatat bahwa ini adalah personal ideas dari saya sendiri. Ini hanyalah konsep, dan ide brand activation yang tidak dilakukan secara real oleh pemilik brand yang akan saya pakai sebagai contoh.



Video pertama adalah video resmi Earth Hour 2013 yang diambil dari halaman resmi Earth Hour di YouTube.
Video kedua adalah video yang saya buat sendiri berdasarkan ide brand activation saya untuk produk The Body Shop Indonesia.

Sekilas tentang Earth Hour:
Earth Hour adalah kampanye sukarela tahunan terbesar di dunia (world's biggest voluntarily campaign). Kegiatan yang diprakarsai oleh World Wildlife Fund (WWF) ini dimulai pertama kali tahun 2007 di Sidney, Australia. Earth Hour diselenggarakan dengan tujuan mendorong keluarga dan pelaku bisnis untuk mematikan lampu yang tidak begitu diperlukan selama satu jam, sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam usaha melawan perubahan iklim dan pemanasan global.

Mungkin anda akan bertanya-tanya, apa hubungan Earth Hour dengan strategi brand activation produk The Body Shop?

Saya akan menjelaskan hubungan antara kedua video diatas.
The Body Shop adalah perusahaan kosmetik dunia yang dikenal dengan filosofinya yang menekankan pada konsep produk yang alami, tidak menguji produknya pada hewan, membeli bahan baku langsung dari petani dengan harga beli diatas harga standar pasar, dan aktif melakukan kampanye produk yang ramah lingkungan terhadap konsumen. Kampanye Earth Hour yang diprakarsai oleh WWF memiliki kesamaan tujuan dengan nilai filosofis dari The Body Shop. Inilah yang menyebabkan The Body Shop ikut serta mendukung pelaksanaan kampanye Earth Hour.
Setiap tahunnya, ketika Earth Hour dilaksanakan, The Body Shop akan ikut serta mematikan lampu yang ada di 2000 lebih tokonya di seluruh dunia selama 60 menit, dan melakukan promo dengan memberikan discount 10% kepada konsumen yang berbelanja di The Body Shop selama kegiatan Earth Hour berlangsung.

Dari sinilah saya mendapatkan suatu ide yang menggabungkan kegiatan Earth Hour, The Body Shop, dan social media sebagai satu kegiatan yang tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan produk The Body Shop secara lebih luas, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan society awareness untuk berpartisipasi dalam kampanye melawan perubahan iklim dan pemanasan global akibat aktivitas manusia.

Dari sinilah saya mendapatkan suatu ide yang menggabungkan kegiatan Earth Hour, The Body Shop, dan social media sebagai satu kegiatan yang tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan produk The Body Shop secara lebih luas, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan society awareness untuk berpartisipasi dalam kampanye melawan perubahan iklim dan pemanasan global akibat aktivitas manusia.

Saya akan melakukan kegiatan brand activation The Body Shop dengan mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang berpartisipasi dalam Earth Hour, terutama bagi female young adult, yang menjadi target utama dari produk The Body Shop untuk mengupload kegiatan yang dilakukan ketika Earth Hour 2013 berlangsung, lalu mengetweet foto ataupun video kegiatan tersebut ke Twitter, dan mention ke The Body Shop Indonesia (@TheBodyShopIndo) dengan menggunakan hashtag #IniAksiku #EarthHour #LoveYourBody #LoveYourEarth dan sedikit penjelasan tentang kegiatan yang dilakukan.
Bagi mereka yang beruntung, akan mendapatkan special free gift dari The Body Shop Indonesia.

Demikianlah penjelasan tentang ide brand activation saya terhadap produk The Body Shop.
BTW, saya minta maaf kalau video kedua sedikit buram, dan sangat ga jelas, berhubung saya bikin videonya dengan kamera handphone saya yang sangat terbatas kualitasnya.
Semoga postingan kali ini juga bermanfaat bagi pembaca semua.

Thank you so much for reading this entry!


Kudos:
Beberapa definisi yang berkaitan dengan brand activation disadur dari:
http://www.maverick.co.id/brands-marketing/2010/10/geliat-brand-activation-yang-dilakukan-psk/ 
Definisi perusahaan The Body Shop diambil dari:
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Body_Shop
Definisi Earth Hour diambil dari:
http://en.wikipedia.org/wiki/Earth_Hour  

Credits and special thanks to kak Fahri dan tim The Markeeters atas materi yang disampaikan pada Brand Activation Seminar, 9 Maret 2013, di IM Telkom, yang saya jadikan pedoman dan landasan dalam mengerjakan tugas kuliah brand activation kali ini.


 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Some of us maybe don't know about brand activation, or maybe some of us might ever heard of it, but you have no idea about what's brand activation itself. I personally just heard this term for the first time from my lecturer, Mr. Jurry, when I was taking last week's Marketing Management class. That's why, I'm gonna give you a brief explanation about what brand activation is.

Basically, brand activation is another form of brand promotion, which has an aim to tighten the brand and the user relationship by using a lot of interesting activities that could attract consumer attention. If mostly a brand usually use those common form of promotion, like advertisements. Nowadays, we could see that brand activation is starting to gain more companies' attention as a new form of promotion upon their own brand.

Brand activation also has its own advantages. There's a direct interaction between the brand and the consumer itself, this lead to a closer relation between the brand and its consumers. When a brand has an already close relationship with its consumers, then consumers voluntarily will buy their products and promote it to others, to show their loyalty toward the brand.


There are 5 main concepts on running a brand activation strategy, these concepts are called Segmenting, Targeting, Positioning, Differentiating, and Branding (or so called STPDB)

  • Segmenting is a proses on dividing markets into smaller segmentation. Segmenting usually divided into demographic, geographic, psycho graphic, and behavioural segmentation.
  • Targeting is a proses to choose the right market segmentation for our products. Before doing this targeting process, first we have to choose which proper market segmentation we'll take for our product.
  • Positioning is a process on where to place our product and how to set its image on the eye of consumers, and how to create product visualization on consumer mindset.
  • Differentiating is an effort to offer something different that our product owns, that the other competitors don't have.
  • Branding is a collection of communication activities that the company does, in order to build and develop their brand into stronger one.
So based on those concepts above, I'm gonna give an example of brand activation upon The Body Shop as the company. Please note that this example is based on my personal ideas, and this is only a concept, not a real implemented ideas which already applied by The Body Shop itself.


 

The first video is the Earth Hour 2013 Official Video, while the second one is my self-made video based on my brand activation ideas for The Body Shop Indonesia.

A brief info about Earth Hour:
Earth Hour is world's biggest voluntarily campaign. Organized by the World Wildlife Fund (WWF) on 2007 in Sidney, Australia. It held towards the end of March annually, encouraging households and businesses to turn off their non-essential lights for one hour to raise awareness about the need to take action on climate change and global warming issue.

So what's with Earth Hour and The Body Shop then?

Let me explain it to you then.
The Body Shop is world-widely known as a cosmetic company that supports nature, protects Earth, against animal testing, and do community fair trade. The Body Shop also supports Earth Hour campaign. Based on their aims, I believe that both Earth Hour and The Body Shop has something in common. They both have passion and aim to protect mother Earth. That's why I have an idea to gather Earth Hour, The Body Shop, and social media into one activity, that aimed not only to introduce The Body Shop products to more consumer, but also to raise society awareness to participate in a campaign against climate change and global warming issue.


I'll invite every single Indonesian society whose going to participated on this year's Earth Hour, to upload their activities during Earth Hour 2013. They can tweet their pictures, videos, or anything to Twitter, then mention it to The Body Shop Indonesia's Twitter (@TheBodyShopIndo) by using #IniAksiku #EarthHour #LoveYourBody #LoveYourEarth hastags and brief explanation upon what kind of activities that they do during Earth Hour. There'll also be some special free gift for the lucky participants.

That's all the explanation upon my brand activation ideas. 
BTW, I'm so sorry that the quality of the second video (the one that I made it by myself) is so blurry, and so unclear, I don't have any digital camera, or handy camera to record it at that moment. So I was using my iPhone 3GS camera to record it, since there wasn't any other option left for me.

Thank you so much for reading this entry!


Kudos:
Some definitions related to brand activation are adopted from:
 http://www.maverick.co.id/brands-marketing/2010/10/geliat-brand-activation-yang-dilakukan-psk/ 
The Body Shop Company definition is taken from:
 http://en.wikipedia.org/wiki/The_Body_Shop
Earth Hour definition is taken from:
 http://en.wikipedia.org/wiki/Earth_Hour
Credits and special thanks to Mr. Fahri and The Markeeters team for the materials and knowledge that they've shared to us during the Brand Activation Seminar which was held March 9, 2013 on our campus hall (Hall of IM Telkom). Those informations help me a lot to finish this task

Friday, 8 March 2013

TGIF


Back to my blog...
First things first, it's already March 8th here.
Happy International Women's Day to all empowering and wonderful women all over the world!
Today's Friday, I suppose to have a morning class today,
But last night my friend told me that there'll be no class due to our Data Management lecture is still out of town, and she's not sure that she could make it here on time.
So here I am, trying to type something on my blog, like I've promised myself before.
I woke up this morning feeling a little bit gloomy,
My back lower left gum hurts, and it's somewhat swollen now.
The pain doesn't appear frequently (Thank God, or else I'd feel like it's killing me slowly),
but it sure is annoying especially when I move my jaw, talk, and it hurts mostly whenever I ear, chew, or swallow food.
So I've to tilt my head a little bit, using only my right jaw to chew food, so it won't hurt that bad.
My dorm mates think I might have wisdom teeth growing so that's why my gum hurts.
That's why I'm about to leave my dorm to visit a dentist this morning.
I'm hoping it is only my wisdom teeth, not the other dental problem worse than it. (Please, don't let it be impacted teeth.)
Catch y'all later!

Sinceramente,
M-

SoTD:  Kate Nash - Mouthwash

Tuesday, 5 March 2013

Decision Roles on Consumer Market


Pasar konsumen dibagi kedalam empat segmentasi, yakni segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis, dan segmentasi kebiasaan (behavioural). 
Kali ini saya hanya akan membahas salah satu bagian dari segmentasi kebiasaan (behavioural) yakni decision roles.

Decision Roles: 

Beberapa individu dapat melakukan interaksi yang mempengaruhi keputusan membeli produk, pada umumnya peran tersebut biasa dibagi sebagai berikut:


Initiator
Orang yang pertama kali menunjukkan minat atau berpikir untuk membeli produk atau jasa tertentu.
Setelah antri berjam-jam dalam peluncuran produk Apple terbaru, Alexei Shumilov berhasil menjadi pembeli pertama produk Apple iPad 2 di Apple Store 5th Avenue, New York


Influencer
Orang yang pendapat, saran, dan hal yang dilakukannya dapat mempengaruhi keputusan orang lain untuk membeli suatu produk. 
Adidas memfasilitasi sponsor produk bagi banyak atlet terkenal dunia, seperti Ricardo Kaka, Iker Casillas, Novak Djokovic untuk menggunakan produknya dalam berbagai event. Dengan demikian, konsumen akan tertarik untuk membeli dan menggunakan produk yang juga digunakan oleh atlet idola mereka sehingga memberikan tambahan emotional satisfaction bagi konsumen.

Andy Pargh "The Gadget Guru", adalah penulis buku best seller tentang berbagai gadget dan peralatan elektronik lainnya, sering memberi review tentang gadget terbaru di websitenya, sehingga mempengaruhi konsumen untuk memilih gadget yang ingin dibeli.


Paula Begoun dikenal secara global sebagai seorang cosmetic reviewser. Dalam website yang dimilikinya, yakni Paula's Choice, Paula selalu memberikan review yang sangat terbuka akan suatu produk. Meskipun Paula telah memiliki brand kosmetik tersendiri, ini tidak membuat Paula menjadi subjektif dalam memberikan review terhadap produk dari perusahaan lain. Ini menjadikan Paula sebagai trusted reviewer sekaligus influencer dalam bidang kosmetika.


Decider
Individu dengan kekuatan atau otoritas keuangan untuk menentukan produk mana yang akan dibeli. 
Dalam keluarga, suami biasanya akan memberitahu istrinya untuk membelikan produk yang ingin mereka beli. Misalnya suami meminta istri untuk membelikan alat tulis dan buku pelajaran untuk keperluan sekolah anak mereka.


Buyer
Orang yang melakukan transaksi pembelian produk, buyer belum tentu orang yang menentukan produk yang akan dibeli.
Mengambil contoh decider sebelumnya, istri akan membelikan alat tulis dan buku pelajaran untuk anak mereka, seperti yang telah diminta oleh suaminya.


User
Orang yang menggunakan produk yang telah dibeli.


Masih meneruskan kedua contoh dari decider dan buyer diatas, setelah ibu selesai melakukan transaksi, selanjutnya alat tulis dan buku pelajaran tersebut akan diberikan pada sang anak, untuk digunakan.



Demikianlah penjelasan singkat tentang decision roles dalam segmentasi kebiasaan (behavioural) pada pasar konsumen. Semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Thank you for reading this entry!

Monday, 4 March 2013

Type A Lot Monday


So, it has been a long time ago since I posted some entries here, truth be told I'm close to the part where I'm starting to forget the fact that I DO own a blog (2 blogs actually), which is quite a shame because according to this entry, I realized that I'm such a passive blogger, so I made a written promise to myself that I have to be more active on blogging stuff, and as always, I broke that promise. One of my lecturer has asked us to have an individual blog so we could post every tasks on it, the other lecturers have also asked us to email them our tasks instead of collecting it in printed form. Love the "going-paperless" idea, for me it's much better and easier to be applied, since most of us still don't know how to recycle used paper.

On another note, I can't believe it's March already! Time really goes fast when we don't even realize about it all. Flashing back some memories from last year, I notice that 2012 wasn't really a best year for me. I wasn't that productive last year, I didn't join a lot of competitions or any other activities as much as I did back when I was a 10-11 grader. National examination indeed was one of the reason why I wasn't able to join more competitions and engaged to a bunch of activities like I used to. Months of hectic pre-University preparation could also be counted as another reason. Yes, I am a university student now. I got into Telkom Institute of Management (IM Telkom), not to be confused with Telkom Institute of Technology (IT Telkom, previously called STT Telkom) which I'm taking ICT Business Management (Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika) as my major. Having to pursue a higher academic level is forcing me to step out of my comfortable zone, I've to move to another city and started to live alone faraway from my family, which is way tougher than I thought It was. It wasn't easy at first, truth be told it is still not easy for me though I've been living here for about 6 months, but I'm trying my best not to let this become such a burden and barrier for me to pursue my bachelor degree here.

Back to the topic, I'm glad I was able to finally compete on my very first 2012 competition last November. It was an English competition for newbies in our campus, which was held by our university's English club (SEF IM Telkom). I was joining debate competition with one of my classmate, Another classmate of mine was also joining the competition, but she was competing in story telling. We came up as 2nd runner-up on both competitions. I personally think that it was not bad, considering that was the first time I compete in British parliamentary system debate, which I, myself believe that BP is way more stressful because there are only two speakers, and 15 minutes of case building time, completely different compared to 3-speakers-in-one-team debating system like Asian or Australs. For this year, I was really lucky to be chosen as one of IMT's debating team for 2013 ALSA E-Challenge Unpad which I promise to tell you more about this event later on my upcoming entries... (yes, this is how I'm tricking myself to post more entry on this blog, hopefully it works this time.)

Con cariƱo,
M


SoTD: Sara Bareilles - Love Song
 

hey moon don't you go down. Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez Blogger Templates